Pendidikan anak sedini mungkin sangatlah penting, namun, apakah metode yang disampaikan
oleh suatu lembaga Pendidikan atau pihak-pihak lain yang concern terhadap dunia
pendidikan sudah tepat untuk buah hati kita ?
Yayasan
Amal Islami Al Mumtaaz mempunyai tiga lembaga pendidikan utama yaitu Unit
Stimulus (Pre School), Raudathul Athfal (Taman Kanak-kanak), dan Sekolah Dasar
Al Mumtaaz. Berlokasi di jalan Bukit Muria No.3 Kavling BMJ Dusun Jenebin Desa
Purwadana Kecamatan Telukjambe Timur Karawang Jawa Barat.
Berbeda
dengan sekolah konvensional pada umumnya, yayasan Al Mumtaaz menggunakan
pendekatan metode sentra dalam proses belajar mengajarnya. Metode sentra
merupakan sebuah metode yang diadaptasi dari BCCT (Beyond Center and Circle
Time), yaitu metode yang berbasis penelitian otak dan berbasis pembentukan
karakter.
Penggagas
Metode Sentra adalah Dr. Pamela Phelps, seorang pemikir dan dan praktisi
pendidikan usia dini di Thallahase, Florida Amerika Serikat. Metode Sentra
mengutamakan pembelajaran yang berbasis proses dan juga permainan.
Metode
Sentra pertama kali digunakan pada tahun 2010 di Sekolah Al Falah Jakarta.
Metode ini juga dipakai oleh Al Mumtaaz
dalam proses pembelajarannya dan secara garis besarnya adalah sebuah metode
yang mengacu pada stimulus atau rangsangan seorang anak. Dalam metode sentra,
pembelajaran akan berjalan dengan efektif ketika anak berada dalam kondisi
bahagia.
Anak
belajar dengan melakukan (Act) dan menemukan (Find) secara mandiri ( Non Direct
Teaching). Metode Sentra dilakukan dengan pembelajaran tematik dan integrative.
Dalam
metode ini anak belajar melalui arahan tidak langsung, untuk memberi kesempatan
pada anak menemukan konsepnya sendiri, melalui pemahaman. Anak juga belajar
dengan bermain (Happy learning), berorientasi pada kebutuhan anak dan mengacu
pada tahapan perkembangan anak.
Ada
18 sikap yang ditekankan dalam metode sentra di Al Mumtaaz yaitu Mutu, Hormat, Jujur, Bersih, Kasih
sayang, Sabar, Syukur, Disiplin, Ikhlas, Tanggung jawab, Khusuk, Rajin,
Berpikir positif, Ramah, Rendah hati, Taqwa, Istiqomah dan Qonaah. Dalam bahasa
ilmiah semua itu disebut self-regulation, yaitu suatu metode memanusiakan
manusia, dimana anak dapat memahami dan dapat memimpin dirinya sendiri.
Tujuan
yang ingin dicapai metode sentra adalah pembentukan pada aspek kognitif,
Afektif, Psikomotorik, Estetik, Bahasa dan Sosial.
Al
Mumtaaz sejak 2009 telah diarahkan untuk menjadi sekolah inklusif, dimana Al
Mumtaaz mempersiapkan guru-gurunya dengan pelatihan-pelatihan dan membuka
rintisan unit terapi.
Mulai
pada tahun 2011-2012 lalu, unit ini lebih ditata kembali dengan tanggung jawab
meliputi pengelolaan kelas TODDLER dan PRESHOOL, dengan nama Unit Stimulus dan
Therapi.
Dengan
adanya unit stimulus ini, Al Mumtaaz dapat memberikan edukasi dan fasilitas bagi
anak-anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan layanan pendidikan dan
mengupayakan terobosan untuk menemukan peluang-peluang bagi masa depannya.
Dalam unit stimulus, anak berkebutuhan khusus diarahkan dan dibimbing. Anak
berkebutuhan khusus diarahkan oleh guru khusus(pendamping)dalam kelas. Dalam
satu kelas, terdapat maksimal 2 anak berkebutuhan.
Lira
Widyanti S.Ds, Ketua Yayasan Al Mumtaaz, mengatakan bahwa unit stimulus ini
tidak hanya ditujukan untuk anak berkebutuhan khusus, tetapi juga ditujukan
untuk anak lainnya. Anak akan belajar empati, tanggung jawab, ketegasan, intra
personal, humanisme, inklusivitas. Dengan cara ini anak belajar tentang saling
menghargai antar sesama manusia. Orangtua murid juga harus menerima keberadaan
mereka disamping anaknya.
“Semakin
dibutuhkannya metode pembelajaran yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus, Al
Mumtaaz akan membentuk kelas khusus untuk untuk anak berkebutuhan
khusus,"jelasnya.
Ade
Uun Khayatun Nufus.ST, mengatakan bahwa pada usia anak 0-3 tahun, proses
stimulus pada anak sangatlah penting. 1000 hari pertama anak mengalami
perkembangan stimulus jaringan sel-sel otak. Artinya pembentukannya lebih cepat
lebih baik.
“Pada
fase ini terjadi proses pembentukan
blueprint dari diri seorang anak, dengan pembentukkan fondasi sejak dini
diharapkan dapat meraih kesuksesan ketahapan selanjutnya, anak juga mengikuti
proses pembelajaran dengan kondisi yang bahagia,” jelasnya.
Preschool
ditujukan untuk anak usia 0-3 tahun, pembelajarannya mencakup Unit Stimulus.
Raudathul Athfal (TK) 4-6 tahun, dan SD 6- 11 tahun. Raudathul Athfal (TK)
mempunyai 8 kelas, yang terbagi dalam TK A dan TK B. Sekolah Dasar juga
mempunyai 4 kelas per-angkatan. Maksimal kelas hanya menampung 13 orang anak,
hal itu ditujukan agar pembelajaran lebih efektif.
Masuk
pukul 07.30 pagi, anak diberikan materi pagi, jurnal pagi dan sentra pagi, pada
jam 10.00 anak diarahkan untuk makan secara mandiri, pulang sekolah anak
diberikan sentra siang. Melalui metode sentra, seluruh proses pembelajaran
ditujukan agar anak-anak bisa bahagia agar mampu menstimulus perkembangan
sel-sel otaknya.
Al
Mumtaaz juga mengadakan Pelatihan Pembelajaran Orang Tua (PPOT), yaitu suatu
kegiatan dimana kegiatan belajar mengajar tidak hanya terfokus di sekolah tapi
juga di dalam keluarga. PPOT ini wajib diikuti oleh orangtua anak, agar
pembelajaran metode sentra berjalan dengan efektif.
Bagi
orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya ke Al Mumtaaz, mesti mengikuti tes
wawancara untuk menyamakan visi misi antara orangtua dan dan pihak sekolah. Hal
ini ditujukan agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar, baik
didalam sekolah maupun didalam keluarga.
Kedepannya,
Al Mumtaaz akan lebih mengembangkan sayapnya dengan rencana pembentukan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Disebutkan Lyra, bahwa
metode sentra ini mesti berkelanjutan, dari balita sampai dewasa. Dia
menambahkan bahwa kedepannya juga Yayasan akan membangun sekolah alam, agar
anak dapat lebih leluasa mengenal alam sekaligus mengatasi kebosanan anak dalam
belajar.
“Fasilitas
bukan syarat utama, yang terpenting adalah konsep metode sentra ini harus
diperjuangkan, agar generasi bangsa khususnya di dunia pendidikan bisa,” jelas
Lyra.
0 komentar:
Post a Comment