Friday, October 10, 2014

Masjid Agung Karawang Butuh Revitalisasi Manajemen


Masjid merupakan tempat terbaik di muka bumi, dimana pun adanya. Di masjid itu, para hamba bersujud kepada Allah SWT. Mereka sholat, berdzikir, bersolawat, baca al-qur’an, dan ibadah-ibadah lainnya. Selain itu, sebagaimana di zaman Rasulullah SAW, masjid pun difungsikan lebih luas lagi. Tak hanya untuk kepentingan ibadah, namun juga untuk kepentingan sosial kemasyarakatan. Karena itu, masjid harus benar-benar dikelola dengan baik. Dengan demikian, para jamaah dapat beraktifitas di masjid dengan nyaman, aman dan khusyuk. 

Pengelolaan manajemen di masjid itu juga dilaksanakan secara moderat. Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai  organisasi tingkat nasional dengan tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat, sudah memberikan arahan ke semua masjid yang ada di Indonesia.
Karena itu, dalam pelaksanaannya, sedikitnya, diterapkan tiga aspek manajemen. Yakni idaroh, imaroh dan riayah. Dengan aspek idaroh, pengelolaan masjid diatur dalam sebuah organisasi dan administrasi yang baik. Aspek imaroh, berarti pengelolaan masjid yang berkaitan dengan mengembangkan dan memberdayakan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah. Seperti misalnya, kegiatan ibadah (solat lima waktu, solat Jumat, solat Id), majelis taklim, pembinaan remaja masjid, penerbitan buletin dan pengelolaan perpustakaan.
 
Untuk aspek manajemen riayah, para pengurus berupaya untuk memelihara, menjaga dan mengembangkan fisik dan fasilitas masjid, termasuk menjaga keamanan dan kenyamanan masjid. Seperti misalnya, menjaga kebersihan masjid, dan menjaga keamanan jamaah, baik lahir maupun batin.

“Dengan ketiga aspek itu, maka fungsi dan aktifitas masjid diharapkan  dapat berjalan dengan baik. Jelas salah seorang Ustadz dari Pebayuran Bekasi, yang tidak mau menyebutkan namanya.
“Hendaknya para pengurus berkomitmen untuk memiliki sikap dan komitmen kemasjidan, menancapkan ruhul jihad. Para pengurus pun harus rela mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran untuk kemakmuran masjid”. Tegasnya.
Masjid Agung Karawang ini, tidak sekedar tempat ibadah, tetapi juga merupakan masjid tua yang sarat kandungan bernilai sejarah Islam, seharusnya ada hal banyak dilakukan di masjid ini, terutama lebih terpaut kepada aktifitas keagamaan yang lebih universal dan komplek.
“Saya lihat menejemen masjid ini masih tertutup rapat, belum bisa terbuka, bahkan saya hanya bisa melihat tatanan revitalisasi masih kepada bentuk fisik. Padahal struktur fisik sudah luar biasa. Tinggal satu langkah lagi, yaitu revitalisasi menejemen dan program kerjanya lebih accountabel”. Jelasnya dengan gamblang.


Masjid Agung Karawang Butuh Revitalisasi Manajemen Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Post a Comment