Nyanyian sunda seni
jaipong di tataran anak muda, saat ini mulai surut. Apalagi sejak bisnis RBT (Ring
Back Tone) ditutup Menkominfo. Sehingga sosialisasi melalui predaran kaset
jelas mengurang. Namun kini, ternyata masih ada penyelamatnya. Yaitu
Odong-odong.
Odong-odong adalah sebuah tempat bermain anak-anak berbentuk
gerobak dorong, menjadi media yang efektif untuk men-sosialisaikan lagu-lagu
Sunda Jaipong, terutama kepada anak-anak. Mungkin bagi kita ketika
diperdengarkan lagu-lagu jaipong, lagu tersebut sudah tidak zaman lagi. Tapi
itulah satu-satunya cara yang masih bisa dipakai untuk mengingatkan kita akan masa
kecil kita.
Jika kita perhatikan masa lalu, dulu di radio atau televisi
sering sekali acara dan lagu jaipong ditampilkan, sehingga ada tontonan yang
mendidik. Sayangnya, saat ini sudah jarang yang peduli, walaupun pihak
pemerintah menspot lewat media lainnya.
Akhirnya, musik dengan genre romansa merajalela pikiran
anak-anak zaman sekarang ini. Sementara lagu seni sunda yang menjadi ciri khas
budayanya tidak terlalu banyak terdengar. Kini, lewat permainan anak yang
termuat dalam Odong-odong, seni Jaipong dapat dipopulerkan.
“Jadi, ingin memperkenalkan lagu seni Jaipong ke anak Anda,
cukup datang dan ajak mereka main ke Odong-odong”. Ajak Mang Somad, Spesialis
pemain Odong-odong dari Johar Karawang.
0 komentar:
Post a Comment